Thursday, 20 April 2017

SHAKTI

" OM Swasti Astu"

Sepasang suami istri, sudah beberapa tahun tinggal dengan bahagia, dilantai atas sebuah bangunan milik orang kaya. Pada hari Minggu pasangan ini berbincang-bincang. Pembicaraan semakin mengarah ke adu argumentasi yang semakin lama semakin panas. sehingga suaranya terdengar sampai sejauh satu mil. 

Pemelik mendengar teriakan-teriakan dan buru-buru melihat apa yang terjadi. Ketika melihat mereka bertengkar ia heran dan berkata, "anda masih muda, rajin, dan berpendidikan, mengapa saling menyalahkan?"

Mereka kembali saling menyalahkan. Pertama, sang istri berkata, "Lihat suami saya yang tolol ini. Saya telah mencoba meyakinkannyabahwaanakkamiharus menjadi dokter, karena menghasilkan banyak uang dengan menolong orang yang membutuhkannya. Tetapi suami saya menginginkan agar anak kami menjadi pengacara. Betapa sulitnya meyakinkan, ia tidak mau mendengarkan."

Sang suami berkata, "Lihatlah perempuan sinting ini. Saya telah mencoba meyakinkannya agar anak kami menjadi pengacara, karena pengacara yang sukses dalam banyak kasus di pengadilan akan membawa keberuntungan. Ia akan berhubungan dengan orang-orang penting, ia akan mendapatkan jabatan dan prestise, dan setiap orang akan meminta sarannya. Selain itu, ia hanya akan bekerja selama jam-jam tertentu. Kalauiamenjadi dokter, pasien akan datang dan mengganggunya setiap saat. Sayatidak menginginkan anaksaya terganggu siang dan malam. Saya ingin ia menjadi pengacara, tetapi istrikutakmau mendengarkan."

Pemilik rumah berkata, "Itukah yang membuat kalian bertengkar? Masalah ini sangat sederhana. Kenapa kita tidak memanggil anak itu dan menanyakan padanya, ia ingin menjadi apa nanti. dimana ia sekarang?"

Suami itu berkata, "Anak itu belum lahir."

Anak itu belum lahir, siapa yang tahu ia akan lahir, dan apabila ia lahir, seperti apa anak itu nanti? Sekarang orang tuanya telah mulai merencanakan masa depannya? Ini yang sering terjadi terhadap pikiran kita yang penuh dengan rencana untuk esok hari, dan kemudian hari, serta bertahun-tahun ke depan. Kita berpikir tentang hal-hal yang jauh dan mengabaikan yang paling dekat, yaitu diri sendiri.

Itu sebabnya mengapa kita sebaiknya mengalihkan kepedulian ke dalam, yaitu ke dalam jiwa. Apa artinya ini?
Lakukanlah meditasi. Karena selama meditasi, semua kepekaan organ beralih dan istirahat. Saat beralih itu, kekuatan Shakti terbangkitkan. Shakti adalah supra energi kreatif dari alam semesta.

Pertama, ketika Shakti bergerak seluruh syaraf-syaraf tubuh membersihkan dirinya masing-masing secara spontan. Shakti akan memangsa penyakit-penyakit dan menyebarkan kesehatan melalui sistem anda dan meremajakan kembali organ tubuh. Menurut kitab-kitab suci Hindu, Shakti adalah kekuatan suci yang abadi. Apabila ia terbangkitkan dalam diri anda, ia akan menambah kemudaan aliran darah. 

Ada sebuah ruang ekstra dalam hati yang berbentuk sekuntum teratai. Jika anda mampu menembusnya, maka sebuah alam akan muncul berupa sebuah tempat. Teratai ini adalah gambaran sthana Tuhan. Kekuatan Shakti Kundalini berada disana. 

Disadur dari "Spritualitas Hindu Untuk Kehidupan Modern" ajaran Swami Muktananda
Editor "Ngakan Made Madrasuta"

" OM SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM "

by Anindya Manohara






1 comment:

UDENG

" OM SWASTIASTU " Tata busana orang-orang Bali ketika melaksanakan suatu upacara atau kegiatan keagamaan memiliki ciri-ciri ...