Sunday, 23 April 2017

ASTUNGKARA, SWAHA, DAN TATHASTU

" OM SWASTIASTU "

Ini kata-kata yang kerap diucapkan saudara-saudara kita di Bali pada khususnya. Pernah kata ini aku tanyakan kepada seorang teman yang sering menyebutkannya. Lalu setelah aku tanyakan apa artinya ia malah bilang tak tahu. Di sini sudah ku rangkum sedemikian rupa dari berbagai sumber, yang mana semoga bermanfaat bagi yang telah membacanya.

Kata "Astungkara" berasal dari kata "Astu" dan "Kara", yang kemudian memperoleh sisipan "ng". "Astu" berarti "semoga terjadi" dan "Kara" yang berarti "penyebab", dan kata penyebab dalam hal ini merujuk kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi bisa disimpulkan bahwa "Astungkara" berarti semoga terjadi atas kehendak-Nya.

"Swaha" di sini adalah nama dari permaisuri dewa Agni (dewa api). "Swaha" berarti "sebuah yel - yel rohani dan juga berarti semoga diberkati". "Swaha" biasanya ucapan yang umumnya diucapkan di akhir sebuah mantra. Seperti kata "OM" yang diucapkan di awal mantra, sedangkan kata "Swaha" diucapkan pada akhir mantra.

"Tathastu" berasal dari kata "Tat" dan "Astu". "Tat" berarti itu, kata "itu" merujuk pada doa atau permohonan yang diucapkan, sedangkan "Astu" berarti "semoga terjadi". Jadi "Tathastu" berarti "terjadilah seperti itu"

Saat kapan sebaiknya menggunakan kata AstungkaraSvaha dan Tathastu???

 1)  Astungkara diucapkan saat kita sedang menyampaikan mengucapkan harapan, keinginan dan doa pribadi kita. Contoh ; Astungkara perjalanan saya nanti berjalan lancar dan selamat

2) Svaha diucapkan di akhir pengucapan sebuah mantra suci, setiap menghaturkan persembahan atau setiap menuangkan persembahan ke dalam api suci. Contoh ; Om Namah Sivaya, Svaha !”.

3) Tathastu diucapkan untuk meng-amini atau untuk ikut mendoakan apa yang menjadi harapan dan doa orang lain. Contoh ; 

Wayan  : “Astungkara, tahun depan saya bisa lulus S2”.

 Made   : “ Tathastu”.

" OM SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM "

Tulisan ini disadur dari berbagai sumber







2 comments:

UDENG

" OM SWASTIASTU " Tata busana orang-orang Bali ketika melaksanakan suatu upacara atau kegiatan keagamaan memiliki ciri-ciri ...