Sunday 16 April 2017

IBUKU WONDER WOMEN

"OM SWASTI ASTU"

Ketika pernikahan diselenggarakan maka saat itu pula dia harus merelakan dirinya hidup jauh dari sanak keluarganya. Tanpa pengalaman apapun, dia tetap memberanikan diri untuk menerima seseorang sebagai pendamping hidupnya dalam mengarungi lautan kehidupan ini.

Beberapa tahun kemudian dengan penuh kesabaran dan keuletan dia merawatmu sejak dari kandungan, perjuangan yang begitu gigih dan berani akhirnya dikumandangkannya saat proses melahirkannmu. Tahukah kamu bagaimana siksa dan rasa sakitnya? (biar lebih jelas mari kita tanyakan kepada kaum wanita)

Setelah engkau lahir, maka saat itu juga engkau sudah mulai menyita waktu ibumu, ketika dia hendak memejamkan sesaat matanya, spontan kita menangis keras karena lapar, dan dengan gerak reflek ibu akan menyusuimu dan membatalkan memejamkan matanya. Malam saat beliau hendak tertidur, tiba-tiba kamu menangis lagi karena buang kotoran, maka ibu pun harus menunda lagi waktu istirahatnya. pernahkah terlintas dalam pikiranmu untuk menanyakan, "ibu capek kah engkau, saat mengurusku di kala aku masih kecil?"

Ketika umur mu menginjak dewasa, disana gejolak darah muda mulai membara, saat itu juga engkau suka membantah dan tak jarang menolak perintah orang tua. Sewaktu di kamar asyik dengan kegiatanmu, ibumu memanggil dan memintamu untuk membelikan sesuatu di warung sebelah, tapi apa yang kita lakukan, kadang kita pura-pura tak mendengar seruannya, dan kalau pun segera menghampiri panggilan ibu, saya berani jamin pasti dengan wajah merungut seperti marmut, dan berbicara dengan nada kesal "ga tau aku lagi sibuk, mana uangnya?". Kalau itu pernah kamu lakukan coba pikirkan ini " janganlah kesal saat diminta tolong oleh ibu, karena pekerjaan yang diberikan beliau tak seberat melahirkanmu, sayangilah ibumu karena ketika kamu begitu sibuk untuk tumbuh dewasa, kamu tak pernah sadar ibumu kian menua"

Kini kamu mulai mengenal namanya lawan jenis, hampir seluruh waktu kamu luangkan untuk kekasihmu, bahkan saat asmara ini menyelimutimu, secara tidak langsung perhatian seorang anak telah direnggut dari ibunya, seorang anak pun mulai mencari kasih sayang yg lain diluar sana, tp apakah kita tahu bahwa "kasih sayang ibu tak akan pernah bisa tergantikan oleh siapapun, tapi kasih sayang ibu pasti mampu mengganti apapun".

Tak jarang di usia remaja, kita sering berdebat dengan ibu, bahkan secara tidak langsung kita memarahinya, kita merasa paling benar sendiri karena ego menguasai, bahkan petuah-petuah sekaliber ibu yang sudah mengenal rasa garam kehidupan pun kita bantah, disana secara tak sengaja kita telah berkata dan berbuat sesuatu yang menyebabkan ibu menangis, sadarkah kita bahwa " setetes air mata ibu yg keluar dari pelupuk matanya, akibat ucapan dan tingkahmu akan terasa lebih pedih dari pada sebutir peluru menembus dada dan merobek hatinya". Beribu-ribu pura pun engkau datangi, dan beratus-ratus ritual melukat pun engkau lakukan, pada saatnya nanti engkau tak akan pernah berada disisiNya jika engkau gores hati ibumu dengan pedang ego perkataan dan perbuatanmu kawan.

Tibalah waktu kita berumah tangga, dan perekonomian kita pun mulai meningkat, maka kita pun akan hidup berpisah dengan ibu kita, bahkan berkomunikasi pun akan jarang kita lakukan karena kesibukan masing-masing. Dan terlebih lagi kita pasti lebih fokus kepada keluarga kecil baru kita, tanpa sadar kita melupakan seorang malaikat yang jauh disana, hingga tiba-tiba HP mu berdering dan dari sana terdengar kalimat "nak apa kabarmu disana? apa kamu sehat-sehat saja? bagaimana pula dengan keluargamu disana?" jika hal tersebut sampai terjadi berarti engkau telah gagal menjadi seorang anak bung. Tahukah engkau "jikalau seorang ibu yang pertama menanyakan kabar anaknya, berarti dia sudah tak mampu membendung kerinduan maupun kesedihan kepada jagoan kecilnya. Seorang ibu tak akan pernah meminta secara langsung, tapi engkau yang harus mengerti sebagai anaknya. Ibu selalu ingin memberikan yang terbaik, maka sudah sepatutnya engkau memberikan yang terbaik pula kepada beliau".

Umur ibu mu kini sudah tak muda lagi, dan lebih pantas disebut sudah tua renta, walau sudah begitu beberapa anaknya kadang ada yang masih tak peduli. Yang lebih parahnya ada beberapa orang yang tega menitipkannya ke panti jompo, dikarenakan alasan ga punya waktu merawatnya, ga tau caranya, dan ada pula yg merasa jijik (disini saya merasa kesal mendengarnya). Ingatlah akan hal ini bro "seorang ibu disaat merawatmu selalu berharap agar engkau memperoleh  kehidupan lebih baik serta selalu dalam kebahagian, tapi disaat engkau mulai merawat ibumu itu tak lebih hanya sampai kepada akhir hayatnya.

Disaat kematian menjemputnya disana baru engkau melakukan penguburan jenazah secara meriah, dilanjutkan upacara pengabenan secara besar-besaran, selesai sesi upacara trs engkau linggihkan di sanggah menjadi Betara Kompyang, tiap rahinan engkau aturkan buah-buahan import, jaje-jajean ber merk. Pertanyaannya "apakah itu membuat ibumu mu yang telah menjadi leluhur bahagia?" Coba tanyakan sendiri nanti kpd Kompyangmu

Pesan Penulis

Dikala ibu mu memanggil saat ini, maka segeralah bangkit dan mendatanginya, karena esok mungkin saja ibumu tak akan pernah lagi memanggilmu lagi, kawan.

Jikalau mata ibu sudah tertutup untuk selamanya, maka ketahuilah bahwa engkau sudah kehilangan sebuah anugerah luar biasa dari Ida Sang Hyang Widhi, saudaraku.

Kesenangan, kemudahan, ketentraman hidup yang kita rasakan ini adalah hasil cakupan tangan dan harapan seorang ibu kepadaNya, untuk dia yang selalu dianggap sebagai jogaan kecilnya, doa seorang ibu adalah sebuah pintu kebahagian, wahai kakak dan adikku.

Mari saudaraku semua, kita berterima kasih kepada Sang Ibu, yang telah mengalirkan darahnya pula ke tubuh kita, yang telah membesarkan kita dengan air susunya, tanpa itu semua kita tak akan pernah mampu terlahir di dunia ini untuk menghirup napas kebebasan dalam hidup, untuk mengenal bisa aku, kamu dan kalian semua, mengarungi alam bernafas bersama-sama, dan untuk mengenal Dia yg harus dipuja, peran seorang ibu bagaikan Dewi Parwati sendiri.............hmmm..........ibuku ternyata memang Wonder Women.

(Saat tulisan ini selesai ku ketik, lalu ku baca berulang-ulang, tak terasa mata pun melelehkan cairannya, kebetulan ibuku yang sedang mengiris bawang didekatku pun bertanya "adi ngeling De? kenape to?", aku menjawab "ken-kenang sing ngeling me, meme bes paak ngiris bawang" jawabku lalu berlari ke kamar mandi mencuci muka menyembunyikan rasa sedih dan kagumku kpd seorang ibu") apapun yg terjadi seorang lelaki selalu akan berusaha menyembunyikan tangisnya, Suksma.

"OM SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM"


Foto Gede Laksana.

1 comment:

  1. Anda Bosan Menjadi Pemain Dan Ingin Menjadi Bandar??? Temukan Solusinya Hanya Di PesonaQQ.com

    Penawaran Special Dari PesonaQQ Untuk Anda Yang Bergabung Hari Ini Juga :

    =>> Bonus Turnover 0.3% - 0.5% (Perhari)
    =>> Bonus Referensi 20% (Seumur Hidup)

    Keuntungan Anda Yang Bergabung Bersama Kami Di PesonaQQ :

    *Data Anda Aman Bersama Kami
    *Pelayanan Customer Service Yang Ramah 24/7
    *Tersedia 8 Permainan Dalam 1 Web Yang Sesuai Dengan Skill Anda (Poker, Domino QQ, Capsa Susun, Adu Q, Bandar Q & Bandar Poker)
    *Bonus TURNOVER Yang Melimpah & Bonus REFERENSI Yang Berlaku Seumur Hidup
    *Hanya Dengan 1 Akun Anda Sudah Bisa Bermain Semua Game Di PesonaQQ.com

    Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi???

    Ayok Tunjukkan Skill Anda Sekarang Juga, Hanya Di PesonaQQ.

    ReplyDelete

UDENG

" OM SWASTIASTU " Tata busana orang-orang Bali ketika melaksanakan suatu upacara atau kegiatan keagamaan memiliki ciri-ciri ...