Thursday 20 April 2017

Mr. and Mrs. UNIVERSE

" OM SWASTI ASTU "


Sebelum anda melanjutkan membaca "cerita" ini, yang merasa kurang yakin, lebih baik jangan melanjutkannya, karena kontens cerita ini tidak akan ada pembuktian untuk meyakinkan bahwa ini pernah terjadi. Tetapi jika anda tetap bersikukuh untuk membacanya hingga akhir berarti anda siap "dibingungkan" oleh isi nya, "Suksma"

Saya panjatkan puja dan puji kehadapanMu, mohon perlindungan dan ijinmu untuk mencoba menceritakan kisah perjalanan gaib ini

Om Gam Ganapatayae Namaha
Om Dum Durgayai Namaha
Om Namah Siwa Ya

Kisah ini berawal pada saat aku msh SMP kls 3 dulu, berkisar antara jam 5-6 sore tiba2 rasa kantuk menyerangku, lalu aq ke kamar dan merebahkan badan, setelah memejamkan mata tiba2 ada sebuah cahaya putih yg menyedot diriku terbang ke atas, cukup lama aku dalam cahaya tersebut hingga akhirnya aku sampai di sebuah pura.

Tiba-tiba dari arah belakangku seorang nenek yang berwajah mengerikan menghampiri, dengan hidung yang panjang melengkung ke depan menyapaku "selamat datang silahkan ikuti saya". Aku mengikuti nenek tersebut masuk ke halaman pura, sebelum masuk kesana, kuperhatikan pura tersebut "wah kayaknya aku sudah beberapa kali ke pura ini, ya benar pura ini sudah tak asing lagi bagiku". 

Ketika kaki kananku melewati candi bentar, tiba-tiba pemandangan pura itu berubah seketika. Kini telah berdiri istanaatau lebih tepatnya seperti sebuah kerajaan yang sangat megah dan mempunyai banyak pintu masuk berupa bangunan mirip candi bentar. Di halaman itu aku lihat banyak orang berlalu lalang, baik laki atau perempuan, dan semua mengenakan kamen putih se-dada, tapi yang membedakan adalah yang laki memakai ikat kepala mirip "udeng", dan yang perempuan memakai seutas kain putih. 

Aku teliti dengan seksma ada yang "metanding", "megamelan", "ngalap bunga" dan banyak lagi, tapi anehnya tak satu pun orang-orang disana yang mengeluarkan sepatah kata, aku dibuat heran dengan itu semua.

Kami berjalan ke sebuah candi, nenek itu menyuruhku untuk menunggu di tempat aku berdiri, lalu dia mendekati penjaga pintu yang saya lihat rupa nya mirip seperti raksasa dalam cerita, membawa gada berduri. Setelah di ijinkan, lalu kami memasuki candi bentar, lagi-lagi keanehan terjadi, setelah memasuki candi itu pemandangan lagi-lagi berubah. Saya lihat kesemuanya berupa daratan yang sangat luas, "gubuk-gubuk" berdiri berjejer. 

Nenek itu pun berkata "sekarang, pilih tanah mana yang akan kamu gunakan untuk tempat tinggalmu?!." Saya terkejut dan berkata "saya ga mau tinggal disini, tolong kembalikan saya ke tempat orang tuaku" sambil menangis sesengukan. Sebelum nenek itu membalas perkataanku tiba-tiba hadir raksasa/bhuta/apapun namanya saya tak tau, wujudnya sangat aneh dan mnyeramkan, kepalanya yang harusnya di atas tapi ada di kelamin, begitu juga sebaliknya. Taringnya panjang, lidahnya menjulur, matanya mendelik kaya hampir keluar. Lalu dia berbicara dengan nenek tersebut. Setelah itu dia berkata kepada ku "ikuti saya, dan pegang tanganku".

Ku pegang tangannya, dalam sekejap aku sudah berada di sebuah kuil sendirian. Aku dengar suara menggelegar, aku pun mencoba keluar dan kulihat raksasa yang sangat besar. Dia meneriakkan namaku sambil tangannya tak henti-hentinya meraup orang-orang yang coba berlari menghindar ketakutan dan memakannya. 

Karena takut aku pun sembunyi. Tiba-tiba seorang kakek berjenggot putih selutut datang dan berkata, "nak, klo kamu tidak berkorban dan menjadi makanan raksasa tersebut maka makin banyak orang yang akan dikorbankan". Mendengar hal itu aku lalu memutuskn untuk mengalah. Aku pun berlari mendekati raksasa yang sangat mengerikan itu. Tiba-tiba tangannya menggenggam badanku dan mengangkat lalu mengarahkan ke mulutnya yang begitu besar. Ketika aku terjatuh dan mulai memasuki mulutnya tiba-tiba ada kekuatan yang menyedotku, sehingga aku kini berada di dalam goa es yang dipenuhi makhluk-makhluk aneh dan mengerikan lainnya, yang sedang duduk berjejer. Aku melihat sekeliling, di depan ada sebuah gundukan es yang cukup besar, diatasnya terbentang kulit macan dengan kepala macan mnghadap ke depan. Kuarahkan pandangan ke samping kiri, ku lihat "Idola" ku memegang senjataNya berdiri menghadap sebuah tembok es yang menampilkan gambar mirip seperti tv, dalam gambar itu ku lihat raksasa tersebut sedang memakan sebuah "gedebong pisang" yg bentuknya menyerupai aku.

Setelah menelannya keajaiban pun terjadi, raksasa itu berubah wujud menjadi wanita yang sangat cantik, wanita itu lalu lenyap dan yang lebih mengejutkan, tiba-tiba "Dia" sudah berada di depan, duduk di atas kulit macan, kupandang wajahnya, "ya Tuhan aku belum pernah melihat wanita secantik ini seumur hidupku" pikirku. Wajahnya cantik, gaya duduknya begitu anggun, berwibawa, dan memancarkan aura keibuan, intinya sukar dilukiskan dengan kata-kata. Dia tersenyum padaku dan berkata "akhirnya engkau hadir juga disini nak" kataNya. Sebelum aku membalas ucapannya, Sang "Idola" berjalan mendekat dan duduk di sebelah wanita tersebut. 

Aku pun bertanya "maaf Anda siapa? dimana saya? dan mengapa saya disini?" Beliau memanggilku dan memerintahkan aku duduk dipangkuanNya, lalu berkata "Aku dipanggil dengan banyak nama...(sambil menyebutkan nama-nama suci Beliau, sengaja aku tak lampirkan, maaf). Akulah Ibu dari alam semesta ini, tapi kamu cukup memanggilku dengan sebutan "Ibu".

Aku mengangguk, terus Ibu melanjutkan lagi perkataanNya "kamu berada di kediaman Kami, kedatangan mu sendiri kemari tak terlepas dari karma terdahulu mu sendiri. Aku akan menganugerahimu rahasia reinkarnasi hidup". Sambil bercerita Ibu menyisir rambutku dengan jariNya, kadang mengelusnya. Setelah itu "Ibu" bercerita semua, dari reinkarnasi ku terdahulu, yang sekarang, dan yang akan datang, tapi aku tak mampu mengingatnya semua.

Setelah itu "Mr. Universe" juga bersabda "Aku akan mengajarkanmu cara menghidupkn "Astra" yang akan berguna nanti dalam tugasmu. Juga sebagai anugrah, Aku berkenan menceritakan tentang evolusi alam semesta ini". 

Aku berada di sana tak tau berapa lama, karena tidak pernah ku lihat malam, selalu terang. Di sana sambil belajar tentang Astra dan tentanng hidup.

Suatu ketika Beliau berdua memanggilku, dan berkata "waktumu sudah cukup disini, sekarang kembalilah ke dunia mu". Aku membalas "tapi hamba kan sudah...............ahh.....ahh...." Beliau berdua mengangkat tangan lalu keluar sinar putih yang mendorongku jatuh ke bawah terus...... terus..... dan cukup lama aku terombang-ambing dalam cahaya putih tersebut.

Aku membuka mataku perlahan "kulihat selembar kain putih menutupi muka dan seluruh tubuhku". Tiba-tiba aku mulai merasakan sekujur tubuhku begitu dingin dan basah. Aku mencoba menggerakan seluruh tubuh, tapi tetap tak bisa. Tiba-tiba entah kekuatan dari mana mampu bangkit dan terduduk. Aku duduk sebentar lalu keluar dari tempat tidur es ku yang dikelilingi korden putih.

Orang-orang pada berlari keluar ketakutan, aku heran kenapa mereka berlari menjauhiku? Dan kenapa aku telanjang tanpa sehelai benang pun? pikirku. Kulihat di depan bapak dan paman ku duduk bersila dengan wajah sedikit ketakutan. 

Aku masih juga terheran-heran, mengapa semua berpakaian adat?. Ada apa sebenarnya?. Bapak menghampiri dan melilitkan handuk. Lalu mengajakku ke kamar untuk berpakaian. Setelah berpakaian, aku diam cukup lama dikamar, akhirnya bapak bercerita bahwa aku sebenarnya telah "mati suri selama 2 hari". Kupeluk bapak sambil memukul pelan dada nya, "bapak tega mengira aku sudah mati, bapak ga tahu aku tuh sangat ketakutan disana huuuu....huuuuu..." tangisku pilu. Setelah istirahat cukup lama malamnya keluargaku pad datang dan bertanya-tanya.

Dan sejak saat itu banyak hal-hal diluar akal sehat yang aku alami, tak mampu aku katakan, dan tidak akan mampu dijelaskan serta dimengerti. Tapi aku tetap bersyukur, karena aku diberikan pengalaman-pengalaman unik yang hanya akan menjadi kenangan pribadiku. Semoga dengan cerita ini banyak orang yang mampu memetik pelajaran yang terselip di dalamnya. Jikalau ada kata-kata yang tak berkenan mohon dimaafkan. Serta cerita diatas telah di edit sedemikian rupa untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Suksma. Menutup cerita ini izinkn saya mengucapkan japa mantram :

Gam Ganapatayae Namaha
Dum Durgayai Namaha
Namah Siwa Ya

" OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM "


oleh Gede Laksana





4 comments:

UDENG

" OM SWASTIASTU " Tata busana orang-orang Bali ketika melaksanakan suatu upacara atau kegiatan keagamaan memiliki ciri-ciri ...