Kisah ini ku ketik karena timbulnya rasa haru kepada perjalanan hidup temanku. Sebut saja namanya Winda. Kini dia telah berkeluarga dan dikarunia dua anak laki-laki. Kehidupan mereka berjalan sangat bahagia yang selalu disertai canda dan tawa.
Namun itu tak bertahan lama, setelah anak keduanya lahir terungkaplah sebuah kebenaran yang selama ini terkurung. Berawal dari sebuah sms pada HP yang ditinggalkan diatas tempat tidur. Dering sms yang berulang kali itu membuat Winda penasaran ingin mengetahui. dibukalah pesan itu. Dia hampir tak percaya dengan apa yang dibacanya, untuk memastikannya dia pun berpura-pura membalas sms itu sebagai suaminya. Tak bisa dipungkiri lagi, kini dia mengetahui kelakuan suaminya, yang telah berhubungan dengan wanita lain selama hampir 6 bulan.
Hatinya seperti hancur berkeping-keping, kepercayaannya pada suaminya seketika sirna, amarahnya pun berkobar. Setelah selesai suaminya mandi, Winda langsung melabrak dengan pertanyaan dan tetesan air mata. Kenyataan telah terungkap, tapi kesabaran dan cintanya masih membuatnya berpikir dengan bijak, hanya dua pilihan yang terucap dari bibirnya" pilih aku" atau "pilih dia".
Namun itu tak bertahan lama, setelah anak keduanya lahir terungkaplah sebuah kebenaran yang selama ini terkurung. Berawal dari sebuah sms pada HP yang ditinggalkan diatas tempat tidur. Dering sms yang berulang kali itu membuat Winda penasaran ingin mengetahui. dibukalah pesan itu. Dia hampir tak percaya dengan apa yang dibacanya, untuk memastikannya dia pun berpura-pura membalas sms itu sebagai suaminya. Tak bisa dipungkiri lagi, kini dia mengetahui kelakuan suaminya, yang telah berhubungan dengan wanita lain selama hampir 6 bulan.
Hatinya seperti hancur berkeping-keping, kepercayaannya pada suaminya seketika sirna, amarahnya pun berkobar. Setelah selesai suaminya mandi, Winda langsung melabrak dengan pertanyaan dan tetesan air mata. Kenyataan telah terungkap, tapi kesabaran dan cintanya masih membuatnya berpikir dengan bijak, hanya dua pilihan yang terucap dari bibirnya" pilih aku" atau "pilih dia".
Sang suami hanya mampu berkata maaf dan berjanji tak akan melakukannya lagi. Dengan hati yang masih terasa perih Winda pun menerima maaf tersebut. Kehidupan pun kembali berjalan normal, tapi itu hanya bertahan selama 3 bulan.
Setelah 3 bulan keadaan semakin tak terkendali. Kini secara terang-terangan suaminya berani menelpon seorang perempuan dihadapannya. Pertengkaran pun terjadi, api amarah dan api amarah berseteru membuat keadaan semakin memanas, puncak kejadiannya berupa tamparan-tamparan dipipi Winda.
Hari demi hari dia lalui bagai di neraka, batinnya benar-benar tersiksa. Tubuhnya kerap menjadi sasaran empuk dari kemarahan suaminya. Dalam keseharian pun dia dan anak-anaknya tak pernah diberi nafkah. Mengandalkan usaha kecilnya berjualan canang, tak mencukupi untuk mereka bertiga. Ketabahan Winda akhirnya habis, dengan berat hati cintanya pun dibawa pergi bersama dengan anak-anaknya, meninggalkan tempat yang penuh kenangan di hati. Dia bertekad tak akan menoleh kebelakang demi kebaikan bersama, walau keputusan itu berlawanan dengan kata hatinya.
Hari demi hari dia lalui bagai di neraka, batinnya benar-benar tersiksa. Tubuhnya kerap menjadi sasaran empuk dari kemarahan suaminya. Dalam keseharian pun dia dan anak-anaknya tak pernah diberi nafkah. Mengandalkan usaha kecilnya berjualan canang, tak mencukupi untuk mereka bertiga. Ketabahan Winda akhirnya habis, dengan berat hati cintanya pun dibawa pergi bersama dengan anak-anaknya, meninggalkan tempat yang penuh kenangan di hati. Dia bertekad tak akan menoleh kebelakang demi kebaikan bersama, walau keputusan itu berlawanan dengan kata hatinya.
Pesan Penulis
Rasa nyaman di dekat seseorang, akan perlahan-lahan memudar seiring kejenuhan tumbuh bertumpuk-tumpuk akibat kekecewaan yang diterima. Perlakukan istrimu dengan bijaksana, karena untuk hidup, tumbuh, dan mampu selalu berada disisi kamu, mertua mu melakukan perjuangan yang gigih. Tak suka? maka wajib kamu kembalikan seperti saat kamu melamarnya. Menghargai semua makhluk hidup sama dengan menghargai Tuhan, karena semua adalah maha karyaNYA. (Gede Laksana 20/04/2017)
Sebenarnya semua kisah hidup itu begitu manarik untuk disimak, dan indah dirasa jika dihayati. Tapi semua akan terasa buruk disaat keindahan itu harus ada tetesan air mata kesedihan pada akhirnya. Berkaca, nilai lah sendiri dirimu, pandangi dengan seksama, galilah kekuranganmu dan segera tutupi. Jangan sampai kekuranganmu itu menghakimi orang lain, hanya untuk menyamarkan suatu kekurangan yang enggan diketahui. (Gede Laksana 20/04/2017)
Sebenarnya semua kisah hidup itu begitu manarik untuk disimak, dan indah dirasa jika dihayati. Tapi semua akan terasa buruk disaat keindahan itu harus ada tetesan air mata kesedihan pada akhirnya. Berkaca, nilai lah sendiri dirimu, pandangi dengan seksama, galilah kekuranganmu dan segera tutupi. Jangan sampai kekuranganmu itu menghakimi orang lain, hanya untuk menyamarkan suatu kekurangan yang enggan diketahui. (Gede Laksana 20/04/2017)
OM Santi Santi Santi OM
by Anindya Manohara
No comments:
Post a Comment