Monday 12 June 2017

RUDRAKSHA

"OM SWASTIASTU"

Dewasa ini banyak terlihat orang-orang memakai gelang atau pun kalung yang berasal dari Rudraksha. Kebanyakan mereka yang memakainya adalah pemuja Dewa Siwa, karena Rudraksha ini sangat dimuliakan oleh para pemujaNya. 

Rudraksaha berasal dari kata Rudra (Dewa Rudra), dan Aksha (air mata). Kisah mitologi bagaimana munculnya pohon Rudraksha begitu menarik. Cerita ini di mulai pada awal penciptaan alam semesta.

Pada masa itu, terjadi perseteruan antara Dewa Wisnu dan Dewa Brahma (Dewa Brahma di kala itu masih berkepala lima) ini sebenarnya karena pengaruh dari Maya Siwa. Perseteruan itu untuk mencari siapa ayah dari alam semesta sebenarnya. Ketika kejadian itu berlangsung, tiba-tiba munculah pilar api yang tak terlihat ujung dan pangkal. Maka dari itu Mereka pun berlomba, barang siapa yang menemukan ujungnya dialah sang pemenang. Untuk menemukan pangkal pilar Dewa Wisnu lalu berubah menjadi Sweta Varaha (babi hutan putih) dan pergi ke bawah. Sedangkan Dewa Brahma dalam mencari ujung pilar menuju ke atas dan berubah menjadi seekor angsa. Sebenarnya keduaNya gagal menjalankan misi untuk menemukan ujung dan pangkal dari pilar api tersebut. Namun ketika itu Dewa Brahma melihat bunga Ketaki yang jatuh, maka Beliau pun meminta kepada bunga tersebut untuk menjadi saksi palsu dalam rangka membenarkan alasan Dewa Brahma telah berhasil melihat ujung dari pilar api. Bunga Ketaki dan Dewa Brahma akhirnya kembali bertemu dengan Dewa Wisnu. Dewa Brahma mendapatkan kemenangan dengan bunga Ketaki sebagai saksiNya. Dewa Wisnu lalu mengakui dan menerima kesuperioran Dewa Brahma. Kemudian Dewa Wisnu memberikan hormat pada Dewa Brahma.


Saat keegoisan, dan kesuperioran Dewa Wisnu sirna, demikian pula dengan Maya Siwa juga ikut menghilang. Dewa Wisnu pun mengulangi nama Dewa Siwa dengan Chitta (ketetapan hati/kesadaran). Dengan pemujaan yang dilakukan Dewa Wisnu, Dewa Siwa menjadi berkenan dan mengampuniNya. Tak hanya itu, Dewa Siwa yang memiliki tubuh bagaikan kristal (putih mengkilap) menjanjikan Sri Hari (nama lain dari Dewa Wisnu) dengan tubuh berkilau bagai safir (biru gelap).

Dewa Siwa bersabda "Wahai Narayana! Seandainya Engkau berbohong seperti Brahma, Engkau akan memperoleh kemenangan. Tetapi Engkau tidak mau melakukan kebohongan itu. Dengan kebenaran Engkau membuatku sangat berkenan. Kebenaran itu abadi. Ia yang memegang teguh kebenaran akan abadi. Mulai saat ini Engkau akan dipuja di ketiga dunia, di surga, di bumi dan di alam bawah, seperti Aku. Banyak tempat suci dipersembahkan padaMu seperti Aku sebagai kshetra. Pemujaan juga akan banyak diadakan untukMu. Dewa Siwa memberkahi Dewa Wisnu, lalu menghukum Dewa Brahma dengan cara di penggal.

Bhava/Sambasiwa, lalu menciptakan makhluk yang bernama Bhairawa (menakutkan/mengerikan) dan memerintahkan untuk menghukum Dewa Brahma dengan memenggal kepalanya! Bhairawa memegang kepala Dewa Brahma lalu memotong kepala pertamaNya. Ketika kepala yang lain juga akan menemui nasib serupa, Dewa Brahma segera memohon ampunan pada Dewa Siwa.

Dewa Brahma memohon hidup pada Dewa Siwa. Dewa Wisnu juga turut memohon pada Dewa Siwa sehingga Dewa Siwa berkenan dan mengabulkan permohonan itu. Selain itu Dewa Siwa juga mengijinkan Dewa Brahma menjalankan kewajibanNya sebagai pencipta, tetapi tetap mengutukNya bahwa ia tidak akan dipuja lagi. Namun Dewa Brahma juga mendapatkan pengampunan lain, bahwa pada semua upacara api, Dewa Brahma akan dihormati sebagai pencipta. Ritual yang tidak memberikan penghormatan pada Dewa Brahma tidak akan mendatangkan hasil.

Dewa Siwa juga bersabda pada Mereka berdua,"meditasi dan perenungan padaKu dan keagunganKu akan menjadi sangat suci dan penuh anugerah. Pujalah Lingga yang berada dihadapanMu. Aku akan memenuhi keinginan semua pemuja dalam wujudKu ini. Pemujaan dengan menggunakan Lingga adalah yang termudah dan terbaik. Brahma! Menciptalah. Aku akan muncul dari dahiMu sebagai Rudra. Uma berada dalam diriKu adalah prakrti. Bentuk kedua prakrti adalah Saraswati yang akan di bawa oleh Brahma, bentuk yang ketiga adalah Lakshmi akan dibawa oleh Wisnu. Bentuk lain adalah Kali yang akan tertarik pada Rudra pada medan internal dan eksternal yang dipenuhi dengan Rajoguna. (ini pulalah asal dari Dewi Gayatri)

Singkat cerita waktu terus berjalan, maka dimulailah kisah kelahiran Dewa Rudra yang banyak kita jumpai dalam kitab-kitab Weda Samhita dan kitab Wişņu Purāna dengan berbagai versi. Diceritakan Dewa Brahma sedang marah kepada anak-anakNya yang diciptakan pertama kali yang tidak menghargai arti penciptaan dunia bagi semua makhluk. Akibat kemarahanNya itu tiba-tiba dari kening Dewa Brahma muncul seorang anak yang bersinar seperti matahari. Anak itu diberi nama Rudra. Dari tubuhNya yang setengah laki-laki dan setengah perempuan (ardhanareswari), muncul lah anak berjumlah sebelas orang. Badan Dewa Rudra yang berjumlah sebelas itu, menurut kitab Wişņu Purāna merupakan asal mula Eka Dasa Rudra.

Dewa Brahma lalu memujaNya dan memohon untuk melakukan proses penciptaan yang merupakan subyek kelahiran, umur tua dan penyakit. Tetapi Dewa Rudra menolak  dan mengatakan bahwa Ia lebih suka membebaskan manusia dari kesedihan dan mengangkat mereka. Ia memberitahu Dewa Brahma untuk menciptakan manusia seperti yang Ia sarankan dan memberikanNya anugerah. Setelah itu Dewa Rudra pergi.

Suatu kali Dewa Rudra melakukan tapasya, perenungan yang berlangsung selama bertahun-tahun. Ketika Beliau mencapai kesadaran akan sekelilingNya dan membuka mataNya, beberapa tetes air mata terjatuh ke bumi. Satu butir air mata itu jatuh di daerah Gowda dan yang lainnya sampai ke Mathura, Ayodya, Lankapatna, Gunung Malaya, Sathyagiri dan Kashi. Air mata yang jatuh ini seketika itu juga menjadi Rudraksha. Karena berasal dari mata Dewa Rudra, maka disebutlah sebagai Rudraksha. Rudraksha sangat ampuh menghapus kesedihan semua makhluk.

Nah itu sekilas cerita dari Dewa Rudra dan proses terciptanya Rudraksha. sekarang mari kita cari tahu apa manfaat dan kelebihan dari Rudraksa itu sendiri.

Menurut Siwa Purana yang merupakan sabda dari Dewa Siwa, bahwa Rudraksha dengan ukuran sebuah biji regu (Zizyphus jujuba) akan memberikan ketenangan dan kekayaan. Yang memiliki ukuran sebuah biji Gooeseberri (amla) akan mengurangi keburukan. Yang memiliki ukuran seperti sebuah guru-vinja sebuah biji kecil, yang berwarna merah pada ujungnya dan berwarna hitam pada bagian bawah akan memenuhi semua keinginan hati pemakainya. Rudraksha lebih ampuh ketika ukurannya kecil. Bisa dipakai seperti seutas tali untuk japa (mengulangi nama dewa).

Biji Rudraksha memiliki kekuatan yang luar biasa dan tidak dapat dijelaskan. Siapapun yang menggunakan biji Rudraksha akan dapat merasakan bahwa hal itu meningkatkan kedamaian pikiran, ketenangan, kesehatan yang lebih baik, kesuksesan, kemakmuran dan keberuntungan. Depresi dan kemurungan adalah hal yang dapat ditangkal oleh biji rudraksha dalam waktu singkat. Karena itu biji rudraksha juga dikenal dengan sebutan “biji pelenyap kegundahan”.

Hanya dengan menggenggam biji rudraksha dengan tangan atau memakainya hanya dalam jangka waktu beberapa jam saja, seseorang dapat dengan jelas merasakan meningkatnya energi vitalitas, relaksasi yang mendalam dan perasaan tenang. Kita merasa jauh lebih baik dan berbeda ketika biji rudraksha bersentuhan dengan badan kita.

MANFAAT BILA RUDRAKSHA BERSENTUHAN DENGAN KULIT :
₪ Membuat suhu badan menjadi sejuk
₪ Meredakan gangguan jantung dan tekanan darah rendah
₪ Meningkatkan daya ingat, kejernihan pikiran dan kesadaran
₪ Memperbaiki kinerja sistem syaraf
₪ Membantu mengheningkan pikiran, melepaskan pikiran negatif
₪ Memperlambat proses penuaan

Selama ribuan tahun, rudraksha banyak digunakan oleh para yogi di India, Nepal dan Himalaya untuk mencapai pencerahan dan pembebasan. Rudraksha bukan hanya sekedar sebagai alat hitung dalam melakukan japa (mantra yoga), melainkan juga sebagai sarana untuk meremajakan pikiran, tubuh dan jiwa, sehingga kualitas hidup secara keseluruhan dapat ditingkatkan. Tidak hanya itu, rudraksha juga banyak digunakan pada bidang kesehatan sebagai bahan berbagai obat-obatan Ayur Veda.

Menurut hasil penelitian Dr. Suhas Roy dari Indian Institute of Technology di Banaras India pada tahun 1993, sifat bioelektrokimia pada biji rudraksha dapat mengirimkan sinyal secara beraturan ke jantung ketika digunakan sebagai kalung dan merangsang sistem otak pusat. Hasilnya akan timbul perasaan tenang, damai dan berpikiran positif.

Dalam riset lain dari Indian Institute of Technology, diketahui bahwa biji rudraksha memiliki nilai spesifik gravitasi sebesar 1,2 dengan pH 4,48. Artinya ketika digunakan untuk melakukan japa, rudraksha memiliki daya elektromagnetik sebesar 10.000 gauss pada keseimbangan faraday, yang muncul dari hasil konduksi elektron alkalin. Karena itulah rudraksha diyakini dapat mengontrol tekanan darah, stres, serta berbagai gangguan psikologi lainnya.

Dari hasil riset Singh R.K. dari Departement of Pharmacology, Banaras Hindu University India, diketahui bahwa biji rudraksha tidak saja berkhasiat saat dikalungkan di leher tapi juga bagus untuk diminum air rendaman atau rebusannya, karena dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Biji rudraksha direndam semalam, lalu diminum saat perut kosong. Bila disertai dengan mengalungkan rudraksha di leher, dalam tujuh hari terbukti efektif meredam hipertensi, memastikan sirkulasi darah yang ideal untuk tubuh dan menghasilkan perasaan tenang dan damai. Rudraksha juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dari bakteri, kanker dan radang. Glikosida, teroid, alkaloid dan flavonoid yang terkandung dalam rudraksha baik untuk kesehatan paru-paru.

Hasil riset A.B. Ray dari Departement of Medicinal Chemistry, Banaras Hindu University India, menunjukkan bahwa senyawa alkaloid yang terkandung dalam rudraksha antara lain : pseudoepi-isoelaeocarpilin, rudrakine, elaeocarpine, isoelaeocarpine dan elaeocarpiline. Senyawa tersebut memiliki khasiat untuk meluruhkan lemak badan. Caranya, 25 gram biji rudraksha kering, dicuci dan direbus dalam 1 gelas air sampai air rebusan tersisa separuh. Setelah air rebusan dingin, saring, lalu minum sekaligus.

Sepanjang sejarah pengobatan kuno india, yaitu Ayur Veda, biji dan mukhi (muka) rudraksha seringkali dipergunakan dalam berbagai jenis perawatan tubuh dan mengobati berbagai jenis penyakit. Setiap mukhi biji rudraksha dipercaya memiliki manfaat spesifik dan kekuatan khusus dalam mengubah cara pandang dan kepribadian seseorang. Sifat elektromagnetik yang kuat, paramagnetik dan sifat induktif yang dimiliki rudraksha, dapat menimbulkan impuls listrik dikirim ke otak, merangsang pusat otak tertentu yang menyebabkan transformasi positif dalam cara pandangan, kharisma, kepribadian, dan kepercayaan diri pada para pemakai biji rudraksha.

Dalam budaya timur, biji rudraksha ini diyakini memiliki kekuatan spiritual dan supranatural. Artinya biji rudraksha memiliki keajaiban membantu menjalani hidup dengan lebih baik secara jasmani maupun rohani.

Biji rudraksa dapat memiliki sejumlah mukhi, mulai mukhi 1 s/d mukhi 38. Yang paling umum adalah mukhi 5 atau Pancamukhi Rudraksha. Mukhi yang paling langka adalah mukhi 1 atau Ekamukhi Rudraksha dan Trijuti Rudraksa.

PERWUJUDAN, MANFAAT DAN BIJA MANTRA PADA SETIAP MUKHI
Mukhi Rudraksha 1 s/d 21

Mukhi                                Wujud Manfaat                                              Bija Mantra
1 Shiwa                   Kebahagiaan & Pembebasan                                Om Hrim Namah
2 Shiwa Parwati      Keinginan Terpenuhi & Kedamaian                     Om Namah
3 Agni                     Keselamatan & Religius                                       Om Klim Namah
4 Brahma                 Kreativitas & Kecerdasan                                     Om Hrim Namah
5 Panca Brahma       Perlindungan, Kebahagiaan & Peleburan Dosa   Om Hrim Namah
6 Karttikeya             Kemakmuran, Ketenaran & Kekuatan                 Om Hrim Hum Namah
7 Lakshmi                Kemakmuran & Kesehatan                                  Om Hum Namah
8 Ganesha                Panjang umur & Kebijaksanaan                           Om Hum Namah
9 Dhurga                  Karunia Nawasakti (sembilan kekuatan)              Om Hrim Hum Namah
10 Wisnu                  Kedamaian & Perlindungan                                 Om Hrim Namah
11 Rudra                  Kekuatan Fisik-Mental & Kemenangan               Om Hrim Hum Namah
12 Raditya                Dihormati & Ketenaran                                      Om Kraum Ksaum Raum Namah
13 Wiswadewa         Keberuntungan & Kebajikan                                Om Hrum Namah
14 Shiwa                   Aktifkan Mata Ketiga & tingkatkan Intuisi          Om Namah Shiva Ya
15 Pasupati               Tingkatkan Ide & Intuisi                                       Om Namah Shiva Ya
16 Rama        Keselamatan Rumah Dari Kebakaran, Pencurian & Perampokan    Om Namah Shiva Ya
17 Wiswakarma        Keberuntungan Dalam Investasi & Properti          Om Namah Shiva Ya
18 Pertiwi                Kebahagiaan & Kesehatan Wanita Hamil               Om Namah Shiva Ya
19 Narayana             Terbebas Dari Kesulitan ekonomi                          Om Namah Shiva Ya
20 Brahma               Spiritual & Penglihatan                                           Om Namah Shiva Ya
21 Kuwera               Kemakmuran & Keberuntungan                             Om Namah Shiva Ya

Mukhi Rudraksha Yang Unik
  1. Garbha Gauri = baik untuk wanita yang ingin punya anak, baik pula untuk wanita yang akan melahirkan & keharmonisan dalam keluarga
  2. Gauri Shankar = untuk keharmonisan keluarga (khusus dikenakan oleh laki-laki)
  3. Ganesha = untuk kesuksesan dalam bekerjasama & kebijaksanaan
  4. Trijuti = untuk memperoleh karunia Dewa Brahma, Dewa Wisnu & Dewa Maheswara
contoh gambar :
Garbha Gauri
Gauri Shankar
Ganesha
Trijuti

Semoga dengan adanya tulisan ini akan memberi manfaat bagi yang pembaca, jikalau ada salah kata dan ejaan, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tulisan ini disadur dari berbagai sumber.

oleh Gede Laksana


" OM SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM"

No comments:

Post a Comment

UDENG

" OM SWASTIASTU " Tata busana orang-orang Bali ketika melaksanakan suatu upacara atau kegiatan keagamaan memiliki ciri-ciri ...