" OM SWASTIASTU "
Pagi ini sahabat pria ku yang kebetulan dia sudah menikah mampir ke gubuk ku. Kita bercerita banyak hal dari "A" sampai "Z" singkat cerita kita membahas masalah suami dan istri
- Gus : Gek, kamu tahukan bahwa suami itu perannya sangat vital dalam rumah tangga?
- Gek : kenapa kamu beranggapan seperti itu Gus?
- Gus : gini loh biar kamu tahu sebenarnya, dari pagi suami berangkat kerja mencari duit buat nafkahin keluarga mereka, capek dirasakan, kadang dimarahi atasan pula, kerap juga berselisih paham dengan teman sekerja, wah pokoknya jd suami itu repot....repoo...oot ga ketulung deh. Tuh aku jelasin biar kamu tahu derita seorang suami seperti apa.
- Gek : wah kasihan juga yah jadi seorang suami hmmm..... (sambil berpikir buat membalas argumennya).
- Gus : yah itulah makanya seorang istri seharusnya selalu berterima kasih pada suaminya yang merupakan tulang punggung keluarga, dan orang terkuat dalam keluarga hahaha... (tretawa dengan bangganya dan membusungkan dada).
- Gek : boleh aku mengemukakan opiniku tuk membela kaumku dengan sebuah gambaran kepadamu Gus?
- Gus : oh silahkan sapa takut (dengan pongahnya dia berkata sepert itu)
- Gek : kalau kamu berpikir sepert itu berarti kamu menilai hal itu hanya dari sudut pandangmu sendiri, coba melihat dari sudut pandang yang berbeda, maka kamu akan sadari hal ini, 1) saat pertama menikah seorang istri mengorbankan perasaan cintanya untuk meninggalkan orang-orang terkasih yaitu keluarganya, 2) seorang istri berani berkorban nyawa untuk memberikan sebuah kebahagian dalam keluarga barunya dengan melahirkan "si buah hati", dan dengan kehadirannya itu engkau dan seluruh keluargamu serta keluarga istrimu memperoleh kebahagian yang tak terhingga seumur hidup. Pertanyaanku, adakah pemberianmu yang setimpal dengan pengorbanan yang telah dia tempuh itu? 3) dari subuh walau matanya mengantuk, seorang istri sudah bangun lebih dulu dan menyiapkan sarapan pagi, perlengkapan kerja untuk suami dan perlengkapan sekolah buat anak-anaknya, Pertanyaanku, adakah bantuan yang kau berikan padanya dari subuh? Tidak,....aku yakin 100% kamu pasti masih tidur dengan lelap dan ngorok! 4) Saat kau bekerja di kantor, kamu tidak menyadari bahwa istrimu adalah orang yang super sibuk, dari mencuci baju yang bertumpuk-tumpuk, menyetrika, cuci piring, bersih rumah, menyiapkan makan siang dan lain sebagainya, apa istrimu pernah bercerita tentang kegiatannya itu? Aku yakin tidak! 5) Lalu, ketika istrimu ingin beristirahat dan memejamkan mata sebentar, dia pun terganggu dengan kedatangan anak-anaknya dari sekolah, lalu dia akan melayani anaknya itu berganti baju, makan siang, dan dia pun menyempatkan ikut bermain sebentar sampai anaknya tertidur, apa kamu bisa rasakan kelelahannya saat itu? 6) Sore hari dia harus sudah memandikan buah hatinya, membersihkan rumah kembali, menyiapkan makan malam, dan menjadi seorang guru dengan mengajari anak-anak, apa kau lihat istrimu mengeluh kelelahan? 7) Saat kau datang dari tempat kerja, yang kau lakukan adalah mandi, makan, lalu duduk di kursi malasmu, dan datang istrimu membawakn kopi dengan wajah tersenyum menyembunyikn kelelahannya, apa kamu pernah menyadari itu? 8) Belum lagi ketika malam merayap tiba, libidomu bangkit, secara sengaja kamu mengajak istrimu "bermain", adakah penolakan dari istrimu yang sudah benar-benar kelelahan itu untuk membantu menyalurkan kebutuhan biologismu? Tidak! Dia selalu berusaha menyembunyikan kelelahan dengan topeng senyumnya, itu dia lakukan hanya untuk buat engkau bahagia kawanku. Dan tadi kau bilang kaum lelaki itu kuat dan perkasa? kuat dimana? Sewaktu berniat berhubungan, apa yang sebelumnya engkau telah siapkan? Dari madu, telur, jamu, pil kuat, minuman berenergi, itu semua kamu konsumsi untuk menambah kejantananmu, buktinya apa? Bukankah belum ada 5 menit ternyata kamu sudah terkapar tak berdaya! Apakah engkau lihat istrimu mengkonsumsi apa yang telah kau konsumsi untuk membuktikan kejantanamu?
- Gus : hehehe (hanya bisa tertawa untuk menyembunyikan keterkejutannya akan opiniku).
- Gek : maka dari itu Gus, janganlah menilai sesuatu dari satu sudut, lihatlah dulu baik-baik, kadang ada sudut-sudut tersembunyi yang mampu menguak kebenaran. Aku tidak bilang peran sang istri itu lebih baik dari sang suami, tapi makna yang ingin kutekankan disini bahwa Ida Sang Hyang Widhi Wasa itu Maha Tahu dan Adil, beliau menciptakan segala sesuatu itu berpasang-pasanganan, agar diharapkan mereka bisa saling melengkapi agar kehidupan menjadi lebih baik.
Pesan Penulis
Kadang kita yang telah dipengaruhi ego tanpa sengaja memunculkan sifat "ke-aku-an" dalam diri, sehingga kita pun menganggap diri laksana "dewa". Selanjutnya kita akan menganggap kedudukan orang lain lebih rendah dari diri kita. Dalam kacamata Tuhan semua derajat mahklukNya adalah sama. Kasihilah, dan cintailah ciptaaNya. Karena sesungguhnya dengan melakukan hal itu, berarti kita telah mencintai Beliau, ingat dalam setiap individu esensi Ida Sang Hyang Widhi Wasa juga bersemayam disana.
Astungkara, orang-orang yang memperoleh ketidakadilan dalam rumah tangganya selalu diberikan ketabahan dan lindungan dariNya. Aku puja diriMu oh yang Maha Agung dengan sebuah mantram...............OM NAMAH SIWA YA.........................
" OM SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM "
No comments:
Post a Comment