Sunday 28 May 2017

APALAH ARTI SEBUAH NAMA

" OM SWASTI ASTU "

Benarkah nama itu sesuatu yang sangat penting? Barangkali beberapa diantara kita akan berpikir bahwa nama sangat penting, dikarenakan sebuah nama menyangkut dan menjelaskan identitas siapa kita. Tapi ada juga sebagian yang mempunyai pikiran lain, dan beranggapan bahwa nama itu adalah alat tunjuk yang mengarah ke diri kita. Bahkan malah ada yang berkata, "nama itu tidak ada gunanya tak lebih dari legalitas saja”, dan lain sebagainya.


Saya yakin tiap orang pasti punya pendapat sendiri mengenai apa arti sebuah nama bagi seseorang. Jadi seberapa pentingkah sebuah nama itu?

Nama yang diberikan orang tua kepada anaknya sebenarnya mengandung besarnya harapan dari orang tua. Dan juga nama yang disematkan kepada anaknya dipengaruhi oleh rasa cinta kasih. Orang tua berharap agar anaknya kelak bisa tumbuh dewasa sesuai dengan kandungan makna dalam nama yang telah diberikan.

Dan sebagai ungkapan hati, tentunya orang tua akan memilih kata yang tepat sebagai nama serta mengandung doa untuk kebaikan sang anak nanti, bukan kata-kata yang mengandung makna buruk yang akan membawa anak menjadi orang jahat.

Sebagai penanggung jawab dan pemeliharaan sang buah hati, maka orang tualah yang menentukan tujuan dan cara mendidik anak tersebut. Ini dikarenakan orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak. Dimana anak dikala itu masih polos, belum mengetahui apa-apa. Sehingga orang tua yang akan memberi corak dalam kehidupanya.

Khususnya di Bali, nama yang diberikan kepada anak-anaknya mempunyai keunikan tersendiri. Sebagai contoh awalan nama di Bali antara lain yaitu :

Kata "Ni" adalah kata sandang untuk perempuan, contoh "Ni Made Wulandari"

Kata "I" adalah kata sandang untuk untuk laki-laki, contoh "I Komang Rupawan"

Wayan / Putu / Gede = nama depan ini diberikan untuk anak pertama. Wayan berasal dari kata wayahan yang artinya lebih tua. Kata Putu artinya cucu. Sedangkan kata Gede artinya besar. Nama Gede cenderung digunakan kepada anak laki-laki saja, sementara untuk anak perempuan jarang digunakan. Tapi jika anak perempuan dinamakan Gede, maka akan ditambahkan kata Luh pada nama Gede, contoh " Luh Gede Purnama Sari".

Made / Nengah / Kadek (Kade) = nama depan ini diberikan untuk anak kedua. Nama Made (madé) berasal dari kata madya yang berarti tengah. Untuk nama depan Nengah sebenarnya juga berasal dari kata "tengah". Ada pula nama Kadek (Kade) yang merupakan variasi kata dari Made. Ada yang berpendapat bahwa kata Kadek (Kade) berasal dari kata adi yang bermakna adik.

Nyoman / Komang = nama depan ini diberikan untuk anak ketiga. Nama Nyoman berasal dari kata anom yang berarti muda atau kecil. Sedangkan bentuk variasi dari kata Nyoman adalah kata Komang. Ada pula yang beranggapan bahwa nama Nyoman/Komang berasal dari kata nyeman yang artinya lebih tawar, hal ini mengacu kepada nama lapisan terakhir dari pohon pisang sebelum kulit terluar yang rasanya cukup tawar. Ada pula dugaan bahwa nama Nyoman/Komang diambil dari bahasa Sansekerta, yang berasal dari kata oman yang berarti sisa atau bagian. Menurut pandangan orang Bali pada zaman dahulu, sebuah keluarga sebaiknya memiliki tiga anak saja.  Karena setelah beranak tiga, kita diharapkan akan menjadi lebih bijaksana. Namun karena dahulu, obat-obat tradisional kurang efektif untuk mencegah kehamilan, sehingga sepasang suami istri di Bali memiliki lebih dari tiga anak. Sehingga lahirlah cara menamai anak keempat. 

Ketut = nama depan ini diberikan untuk anak keempat. Nama Ketut berasal dari kata ketuwut yang bermakna mengikuti atau membuntuti. Tapi ada pula yang mengkaitkan nama ini dengan kata kuno kitut yang berarti sebuah pisang kecil di ujung terluar dari sesisir pisang. Ketut biasanya anak yang tersayang. Tapi karena kini adanya program KB yang dianjurkan pemerintah, maka semakin sedikit orang Bali yang bernama Ketut. Itu sebabnya ada kekhawatiran akan punahnya sebutan kesayangan ini. Menurut cerita orang-orang tua di Bali, sebuah pantangan bahwa petani tidak boleh menyebut kata bikul (tikus) jika sedang berada di persawahan. Menyebut kata bikul (tikus) di sawah dipercaya adalah mantra yang bisa memanggil tikus. Untuk itu, jika sedang di sawah, orang-orang memanggil bikul (tikus) dengan julukan khusus yaitu dengan sebutan Jero Ketut yang berarti tuan kecil. Ini dilihat dari sudut pandang bahwa bagimanapun juga tikus adalah bagian dari keseimbangan alam.
Tapi kini banyak hal yang berubah di Bali sejak  kemerdekaan. Bila pada zaman dahulu orang Bali menamai anaknya sekehendak hati (onomatope) dan sering tanpa arti. Sedangkan di zaman sekarang orang-orang mulai ramai memakai nama yang berasal dari bahasa Sansekerta dan Indonesia. Ada juga nama orang Bali kini yang sudah 'bernuansa' barat seperti misal I Komang Teddy, atau Ni Putu Ayu Angelina.

Berikut penulis akan menjelaskan beberapa nama yang biasanya diberikan kepada anak-anak di Bali.
adi (Sansekerta) : cantik, indah 
- aditya (Sansekerta) : matahari
- adnyana (Sansekerta) : akal, pikiran
- agus (Sansekerta) : bagus, tampan
- amba (Sansekerta) : lebar, hamba, saya
- ambar (Sansekerta) : wangi, semerbak
- ananta (Sansekerta) : bermacam-macam
- angga wijaya (Sansekerta) : angga (badan), wijaya (unggul, menang)
- anggi (Sansekerta) : rempah
- anjali (Sansekerta) : menyembah, berbakti
- apsari dewi (Sansekerta) : apsari (bidadari), dewi (dewi)
- ari antini (Sansekerta) : ari (adik), antini (tinggal di pertapaan)
- anindya manohara (Sansekerta) : anindya (cantik, jelita), manohara (memikat, menawan)
- arini (Indonesia) : yang selalu muda
- bagia (sansekerta) : bagia/bagya (suka, bahagia)
- baskara (Sansekerta) : matahari, surya
- danu arta (Sansekerta) : danu (paling manis, panah), arta (harta, uang)
- darmi (Sansekerta) : pengabdian
- dika putra (Sansekerta) : dika (paduka, engkau), putra (anak laki-laki)
- mahendra (Sansekerta) : mahe/maha (tinggi, hebat), endra (indera, Dewa Indra)
- ratna (Sansekerta) : intan, emas, permata
- satyatama (Sansekerta) : satya (setia), tama (utama, baik)
- savitri (Sansekerta) : nama seorang Dewi, yang berhubungan dengan matahari, kepercayaan
- santi (Sansekerta) : motto, semboyan
- setiawati (Sansekerta) : setia/setya (setia), wati (putri, jagat)
- shanti (Sansekerta) : damai, tenang
- sriwati (Sansekerta) : sri (cemerlang), wati (dunia, jagat, putri)
- suharta (Sansekerta) : su (baik), harta (kekayaan)
- susila (Sansekerta) : su (baik), sila (dasar, sikap duduk)
- wardani (Sansekerta) : kesucian tubuh, penuh cinta kasih
- widiadnyana (Sansekerta) : widi (izin, aturan, Hyang Widhi), adnyana (pikiran, akal)
- widiastuti (Sansekerta) : widyastuti (pengetahuan tentang doa, berbakti, pujian)
- widia (Sansekerta) : widya (pengetahuan, ilmu)
- wiguna (Sansekerta) : berguna, bermanfaat
- wijaya (Sansekerta) : unggul, menang
Dan masih banyak lagi arti dari sebuah nama, yang merupakan anugerah dari orang tua kepada anak-anaknya (jika ada yang ingin tahu arti namanya, silahkan bertanya langsung di kolom komentar atau via Facebook)

Pesan Penulis

Nama yang kita sandang adalah salah satu anugerah dari orang tua, dalam nama itu kerap terpendam doa dan harapan orang tua, agar anaknya mampu hidup sejalan dengan makna nama yang diberikan. Dan pada nama yang disematkan orang tua kita sejak kecil, sebenarnya mengandung rasa cinta kasih yang begitu dalam, ingat nama pada anaknya biasanya disiapkan sebelum buah hatinya ada dalam kandungan sekalipun, orang tua mencintai buah hatinya dari hati, rahim, dan bahkan itu sudah dimulai sejak belum mengetahui rupa dan bentukmu. Maka dari itu jagalah nama mu, karena itu adalah amanat terpendam dari orang tua yang tak kan pernah dijelaskan oleh mereka.

oleh Gede Laksana

"OM SHANTI, SHANTI, SHATI, OM "




2 comments:

  1. Bagaimana pesawat siluman tidak terdeteksi radar? https://www.youtube.com/watch?v=lJn_ZBv6Ag8

    ReplyDelete

UDENG

" OM SWASTIASTU " Tata busana orang-orang Bali ketika melaksanakan suatu upacara atau kegiatan keagamaan memiliki ciri-ciri ...